Friday, 27 September 2013

Susunan Acara Generasi Nasional Pertanian 2013

SUSUNAN ACARA KEGIATAN
GENERASI NASIONAL PERTANIAN (GENTA) 2013
BADAN EKSEKUTIF KELUARGA MAHASISWA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
(27-29 SEPTEMBER 2013)

28 September 2013 Semifinal Youth Paper Contest di Ruang Asma, Masjid Alhurriyah
Waktu
Kegiatan
07.00-07.05
Registrasi peserta
07.05-07.15
Pembukaan oleh MC. Perkenalan singkat mahasiswa dan juri
07.15-09.30
Presentasi dan diskusi Semifinal YPC
09.30-09.35
Penutupan
09.35-09.45
Mobilisasi menuju Audit

28 September 2013 Share di Auditorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Waktu
Kegiatan
08.00-08.10
Pembukaan (Pembacaan rangkaian acara oleh MC)
08.10-08.15
Pembacaan Al-Quran
08.15-08.20
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
08.20-08.25
Sambutan Ketua Pelaksana (Riki Laksa Purnama)
08.25-08.30
Sambutan Presiden Mahasiswa KM IPB 2013 (M. Sigit Susanto)
08.30-08.35
Sambutan Rektor IPB/Wakil Rektor/Dosen
08.35-10.05
AIS (Agriculture Information Seminar)

Tema         : Sikap dan Strategi Kerja Penyuluh
Pembicara : Dr Lukman Effendy, MS ( Dosen STPP Bogor)
Tema         : Teknologi Tepat Guna
Pembicara : Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr (Dekan Fakultas Pertanian IPB)
Tema         : Komunikasi Efektif
Pembicara : Prof. Dr. Anton Apriyantono, MS, Menteri Pertanian 2005-2009

Moderator : Dery Ramdan Pratama (Menteri Pertanian BEM KM IPB 2013)
10.05-10.20
Hiburan tari
10.20-11.15
Presentasi 3 besar Finalis Youth Paper Contest
11.15-12.30
ISHOMA
12.30-14.45
FGD
“Mencetak Generasi Penyuluh Cerdas, Inovatif, dan Peduli Pertanian Indonesia”
Moderator
-          Dr. Prastowo (Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Pengabdian Masyarakat) membahas Sikap dan Strategi Kerja Penyuluh
-          Wawan Darwan, SP, MM (Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Bogor) membahas Teknologi Tepat Guna
-          Dedy Kusnadi, SP MSi (Dosen STPP Bogor) membahas Komunikasi Efektif
14.45-15.00
Pemaparan hasil FGD
15.00-15.10
Penutup

29 September 2013 Fight and Fun di Desa Ciaruteun Ilir, Ciampea Bogor
Waktu
Kegiatan
05.30-06.00
Mobilisasi Panitia dan Peserta
06.00-08.00
Perjalanan ke Desa Ciaruteun Ilir
08.00-08.10
Pembukaan oleh MC
08.10-08.20
Sambutan Direktur Bina Desa BEM KM IPB (Andri J Laksana)
08.20-08.30
Sambutan Kepala Desa Ciaruteun (Suparta)
08.30-11.45
Agriculture Information Socialization (AISoc) bersama penyuluh, petani dan narasumber
11.45-12.30
ISHO coffe break
12.30-13.45
Agrifestival Day (Makan bareng, Games, Sosialisasi Nutrisari)
13.45-14.00
Pengumuman pemenang Youth Paper Contest
14.00-14.15
Apresiasi kepada penyuluh dan petani
14.15-14.25
Kesan dan pesan
14.25-14.35
Penutupan


Wednesday, 25 September 2013

Surat Permohonan Izin


Lampiran Finalis YPC

Daftar Nama Peserta Semifinal
Youth Paper Competition (YPC) Generasi Nasional Pertanian (GENTA) 2013
Kementerian Pertanian BEM KM IPB

Sub tema Sikap dan Strategi Kerja Penyuluh
1.      Lailatul Isnaini, Tri Sulistyo, Nur Lailatun Ni’mah dari Universitas Gadjah Mada, dengan judul paper “Mewujudkan GENJATAN (Generasi Jago Pertanian) sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pertanian melalui Penyuluhan”

2.      Fachri Ashari, Endah Prasetyo, Yusri dari Universitas Hasanuddin dengan judul paper “TEMUTRADISI sebagai Media Penyuluhan dalam Upaya Mendukung Program Swasembada Daging Nasional”

3.      Aulia Amanda, Ria Dwi Ashari, Laily Muharani dari Universitas Sriwijaya dengan judul paper “Kreatifitas Penyuluh Menjadikan Petani Cerdas dan Mandiri”


Sub tema Teknologi Tepat Guna
1.      Siska Yuliana Sari,  dari Universitas Indonesia, dengan judul paper ”Iradiasi Beras: Solusi Strategis dalam meningkatkan  Keamanan dan Ketahanan Pangan Pokok Indonesia  menghadapi ASEAN Competitive Era 2015”

2.      Ramadhan Ristiawan dan Romza Fauzan Agniy dari Universitas Gadjah Mada, dengan judul paper  “Penentuan Laju Erosi Pada Lahan Pertanian Di Daerah Aliran Sungai (Das) Gawe Untuk Mengoptimalkan Hasil Produksi”

3.      Haryati Istiqomah dan Rizal Eko Kurniawan dari Institut Pertanian Bogor, dengan judul paper  “Onthel : Bunga Jantan Sukun (Artocarpus altilis) Sebagai  Repelan Alami”

Sub tema Komunikasi Efektif
1.      Muhammad Mufli, Achmad Sollahudin Akbar, dan Ulfa Purwaningsih dari Universitas Brawijaya Malang dengan judul paper “1 Koptan 1 Penyuluh : Implementasi Konsep PRA (Participatory Rural Appraisal) berbasis Local Wisdom dalam Program 1 Koptan 1 Penyuluh guna Mewujudkan  Komunikasi Efektif antar Penyuluh dengan Petani

2.      M. Nofiar Hadi dari Universitas Lambung Mangkurat, dengan judul paper “Display Kreatif Berbasis Mind Mapping Sebagai Sarana Komunikasi Efektif”

3.      Taufik Ismail dan Dita Aviana Dewi dari Universitas Gadjah Mada dengan judul paper “Approch Social Breeder “ Inovasi Penyuluhan Berbasis Menthorship Untuk Mewujudkan Peternak Cemara Berdaun (Cerdas, Mandiri, Sejahtera, Berdayasaing, Dan Unggul)”

Surat Permohonan Izin

Saturday, 21 September 2013

Congratulation Temen-Teman.. Inilah Hasilnya :)



Congratulation!! Kepada Sahabat Nasional GENTA atas kesempatannya mencapai tahap Semifinal dalam perlombaan Youth Paper Competition (YPC) GENTA 2013. Berikut adalah daftar nama kelompok peserta tersebut :



Sub tema Sikap dan Strategi Kerja Penyuluh

  1. Lailatul Isnaini, Tri Sulistyo, Nur Lailatun Ni’mah dari Universitas Gadjah Mada, dengan judul paper “Mewujudkan GENJATAN (Generasi Jago Pertanian) sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pertanian melalui Penyuluhan” 
  2.  Fachri Ashari, Endah Prasetyo, Yusri dari Universitas Hasanuddin dengan judul paper “TEMU TRADISI sebagai Media Penyuluhan dalam Upaya Mendukung Program Swasembada Daging Nasional” 
  3. Aulia Amanda, Ria Dwi Ashari, Laily Muharani dari Universitas Sriwijaya dengan judul paper “Kreatifitas Penyuluh Menjadikan Petani Cerdas dan Mandiri”


Sub tema Teknologi Tepat Guna 

1.      Siska Yuliana Sari,  dari Universitas Indonesia, dengan judul paper ”Iradiasi Beras: Solusi Strategis dalam meningkatkan  Keamanan dan Ketahanan Pangan Pokok Indonesia  menghadapi ASEAN Competitive Era 2015”
2.      Ramadhan Ristiawan dan Romza Fauzan Agniy dari Universitas Gadjah Mada, dengan judul paper  “PENENTUAN LAJU EROSI PADA LAHAN PERTANIAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) GAWE UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL PRODUKSI”
3.      Haryati Istiqomah dan Rizal Eko Kurniawan dari Institut Pertanian Bogor, dengan judul paper  “ONTHEL : BUNGA JANTAN SUKUN (Artocarpus altilis) SEBAGAI  REPELAN ALAMI”



Sub tema Komunikasi Efektif
 
1. Muhammad Mufli, Achmad Sollahudin Akbar, dan Ulfa Purwaningsih dari Universitas Brawijaya Malang dengan judul paper “1 Koptan 1 Penyuluh : Implementasi Konsep PRA (Participatory Rural Appraisal) berbasis Local Wisdom dalam Program 1 Koptan 1 Penyuluh guna Mewujudkan  Komunikasi Efektif antar Penyuluh dengan Petani
2. M. Nofiar Hadi dari Universitas Lambung Mangkurat, dengan judul paper “DISPLAY KREATIF BERBASIS MIND MAPPING SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI EFEKTIF”
3.Taufik Ismail dari Universitas Gadjah Mada dengan judul paper ““APPROCH SOCIAL BREEDER “ INOVASI PENYULUHAN BERBASIS MENTHORSHIP UNTUK MEWUJUDKAN PETERNAK CEMARA BERDAUN (CERDAS, MANDIRI,
SEJAHTERA, BERDAYASAING, DAN UNGGUL)”








Dalam mengikuti rangkaian kegiatan Youth Paper Competition (YPC) GENTA 2013, diberitahukan bahwa:
1.      Peserta YPC harus mengikuti seluruh rangkaian acara GENTA 2013 dengan susunan acara dapat klik di sini

2.      Peserta YPC yang lolos tahap evaluasi berkas, melanjutkan pada tahap presentasi semifinal dan final dengan jadwal tersusun pada lampiran susunan acara. Pada tahap semifinal akan diambil 3 besar untuk melakukan presentasi kembali pada tahap final.

3.      Presentasi dibuat dalam format PPT, jumlah slide bebas (untuk presentasi selama 10 menit), tampilan menarik dan jelas dibaca. Apabila ada alat bantu presentasi lainnya, dipersilahkan untuk disertakan

4.      Peserta membawa bukti pembayaran asli biaya pendaftaran YPC GENTA 2013 

5.      Selama peserta YPC berada di Institut Pertanian Bogor, biaya antar jemput terminal Baranangsiang Bogor, biaya penginapan dan konsumsi akan ditanggung oleh panitia 

6.      Dalam kaitannya dengan acara YPC, peserta dapat menghubungi CP. Siti (085272537525), sedangkan untuk keperluan lainnya dapat menghubungi CP. Welas (085293155333)


Tuesday, 6 August 2013

Strategi Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian

Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyuluhan yaitu:
-   tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
-   keadaan sosial budaya sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat dengan tingkat pengalamannya.  Memberikan penyuluhan kepada petani yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim pengalaman.  Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani lain. 
Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah mereka.  Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan pengalaman serta  keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet.  Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh penyuluh.
Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran.  Misalnya di daerah yang nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu masih dianggap tabu oleh masyarakat.

Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat.  Penyuluh dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan  kurangnya pengalaman dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi.  Contohnya, pada musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen padi.  Petani frustasi karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh.  Penyuluh membantu petani menelusuri sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah dikenali petani.  Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi  terlebih dahulu menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.

Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan.  Misalnya, petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan hanya mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari.  Alasannya adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran irigasi, serta menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke sawahnya.  Penyuluh bisa memotivasi petani dengan mengemukakan bahwa dengan menggunakan air irigasi maka sistem pengairan akan mudah diatur sehingga tanaman padi dapat tercukupi kebutuhan airnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas padi yang ditanam.  Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga yang dibutuhkan untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal tersebut dilakukan bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu hamparan.  Ada baiknya penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuatan saluran air dari irigasi.

Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu tempat ke tempat lain.  Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa memperkenalkan inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga harus memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat.  Sebagai contoh, di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut adalah bahan pangan utama di daerah itu.  Contoh lain misalnya di daerah Garut, pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan materi unggulan dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut hampir sebagian besar penduduknya memelihara kambing.

Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitif dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani.  Penyuluh harus mampu mengurangi kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan bahasa yang baik.  Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum timbul kerusakan yang parah.  Contoh lain misalnya petani harus tahu mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia. 

Pada akhir tahun 1998 terjadi wabah belalang besar-besaran yang menyerang tanaman padi di Provinsi Lampung, yang tentu saja sangat meresahkan petani di daerah tetangganya.  Penyuluh mengantisipasi dengan menyarankan pemakaian pestisida ringan disamping menyampaikan upaya pemerintah menanggulangi hal tersebut yaitu dengan menampung hasil penangkapan belalang dari masyarakat untuk dijadikan pakan ternak, sehingga mengurangi kekhawatiran petani akan penyebaran belalang ke wilayahnya.