Tuesday, 6 August 2013

Strategi Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian

Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyuluhan yaitu:
-   tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
-   keadaan sosial budaya sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat dengan tingkat pengalamannya.  Memberikan penyuluhan kepada petani yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim pengalaman.  Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani lain. 
Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah mereka.  Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan pengalaman serta  keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet.  Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh penyuluh.
Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran.  Misalnya di daerah yang nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu masih dianggap tabu oleh masyarakat.

Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat.  Penyuluh dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan  kurangnya pengalaman dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi.  Contohnya, pada musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen padi.  Petani frustasi karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh.  Penyuluh membantu petani menelusuri sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah dikenali petani.  Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi  terlebih dahulu menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.

Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan.  Misalnya, petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan hanya mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari.  Alasannya adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran irigasi, serta menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke sawahnya.  Penyuluh bisa memotivasi petani dengan mengemukakan bahwa dengan menggunakan air irigasi maka sistem pengairan akan mudah diatur sehingga tanaman padi dapat tercukupi kebutuhan airnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas padi yang ditanam.  Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga yang dibutuhkan untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal tersebut dilakukan bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu hamparan.  Ada baiknya penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuatan saluran air dari irigasi.

Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu tempat ke tempat lain.  Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa memperkenalkan inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga harus memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat.  Sebagai contoh, di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut adalah bahan pangan utama di daerah itu.  Contoh lain misalnya di daerah Garut, pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan materi unggulan dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut hampir sebagian besar penduduknya memelihara kambing.

Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitif dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani.  Penyuluh harus mampu mengurangi kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan bahasa yang baik.  Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum timbul kerusakan yang parah.  Contoh lain misalnya petani harus tahu mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia. 

Pada akhir tahun 1998 terjadi wabah belalang besar-besaran yang menyerang tanaman padi di Provinsi Lampung, yang tentu saja sangat meresahkan petani di daerah tetangganya.  Penyuluh mengantisipasi dengan menyarankan pemakaian pestisida ringan disamping menyampaikan upaya pemerintah menanggulangi hal tersebut yaitu dengan menampung hasil penangkapan belalang dari masyarakat untuk dijadikan pakan ternak, sehingga mengurangi kekhawatiran petani akan penyebaran belalang ke wilayahnya.

Sunday, 4 August 2013

Generasi Nasional Pertanian (GENTA) 2013

Generasi Nasional Pertanian (GENTA) 2013 diselenggarakan melalui tiga rangkaian kegiatan, yaitu Share, Fight, danFun.
1.      SHARE
Share merupakan kegiatan berupa diskusi bersama antara narasumber bidang penyuluhan pertanian, mahasiswa pertanian, penyuluh pertanian daerah Bogor, dan petani Bogor. Diskusi didasarkan pada asas berbagi ilmu, pengalaman, dan saling bertukar pendapat hingga dapat merumuskan pemecahan dari berbagai masalah yang ada terkait dengan penyuluhan pertanian. Share terbagi ke dalam 3 bentuk kegiatan yang dilaksanakan secara berurutan pada hari pertama GENTA sebagaiberikut.
Nama Kegiatan
Deskripsi
Youth Paper
Competition (YPC)
YPC merupakan lombakarya tulis ilmiah yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia. Keterlibatan mahasiswa secara umum bertujuan untuk mengetahui berbagai pandangan mahasiswa yang berasal dari disiplin ilmu berbeda terhadap penyuluhan, dengan harapan dapat menambah referensi solusi efektif. Tema-tema karya tulis yang ditawarkan kepada mahasiswa adalah komunikasi efektif, teknologi tepat guna, serta sikap dan strategi kerja penyuluh. Karya tulis dibuat oleh kelompok dengan anggota 1 sampai 3 orang. Karya tulis yang dikirimkan terlebih dahulu dalam bentuk softcopy akan dievaluasi oleh juri-juri yang merupakan dosen dari kompetensi ilmu (tema). Selanjutnya akan diambil 9 kelompok (masing-masing tema 3 kelompok) sebagai finalis dan akan mempresentasikan karya tulisnya pada hari pertama yaitushare. YPC akan dilaksanakan dengan timeline berikut.
15 Juli - 15 September 2013 : Pendaftaran, pengiriman biaya, dan pengiriman berkas via email
20 September 2013 : Pengumuman 9 finalis (di Blog GENTA 2013)
28 September 2013 : Presentasi finalis di IPB, Dramaga, Bogor
Secara umum, harapannya YPC dapat menjadi sarana menuangkan ide solusi untuk berbagai permasalahan yang ada berkaitan dengan penyuluhan.
Agriculture Information Seminar (AIS)
AIS merupakan seminar yang diberikan oleh narasumber berkompetensi ilmu pertanian secara mendasar yang diterapkan dalam better farming. Seminar akan dilaksanakan sebanyak satu sesi secara panel dari tiga orang narasumber yang masing-masing tema dan dilanjutkan dengan tanya jawab bersama peserta yang berasal dari penyuluh, petani, dan mahasiswa. Narasumber yang akan hadir sebagai pembicara AIS, diantaranya;
     1.      Ernan Rustiadi (Dekan Fakultas Pertanian IPB)
     2.      Dedy Kusnadi, SP. M. Si (Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan
           Pertanian Bogor)
     3.      Dr. Ir. Ninuk Purwaningsih M, Si. (Dosen Sains Komunikasi
           dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia
           IPB)

Moderator: Dery Ramdan Pratama(Menteri Pertanian BEM KM IPB 2013)

Bahasan dari seminar yang disampaikan merupakan bekal untuk melaksanakan kegiatan Fight, dengan tujuan agar terlaksana sesuai ilmu yang tepat dan efektif. AIS dilaksanakan dengan tujuan berbagi ilmu dari narasumber yang mengerti betul bagaimana dinamika dalam penyuluhan, juga narasumber yang sangat berpengalaman (bekerja berkaitan erat dengan penyuluhan), dengan harapan dapat meluaskan pandangan para peserta (penyuluh, petani, dan mahasiswa), dapat menambah wawasan serta meningkatkan semangat kerja penyuluh.
Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan kegiatan diskusi secara intensif antara narasumber, penyuluh, petani, dan mahasiswa. FGD akan dilaksanakan oleh setiap kelompok yang terdiri dari berbagai pihak tersebut sebanyak 7-10 orang. Studi kasus yang menjadi bahasan dalam setiap kelompok FGD merupakan tema-tema yang digunakan dalam kegiatan YPC. Adapun tema-tema yang menjadi fokus kajian antara lain;
1.      Komunikasi Efektif
2.      Teknologi Tepat Guna
3.      Sifat dan Strategi Penyuluh
FGD dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaharui komunikasi antar berbagai pihak, serta diharapkan sebagai media dalam merumuskan solusi efektif bagi permasalahan penyuluhan yang ada. 

2.      FIGHT
Fight merupakan praktik turun lapang bersama mahasiswa, penyuluh dan para petani. Turun lapang dilaksanakan dengan tujuan mengaplikasikan ilmu - ilmu penyuluhan pertanian secara sinergis, optimal, tepat sasaran dan efektif. Fight dilaksanakan di desa binaan (Ciaruteun Ilir) BEM KM IPB dengan harapan dapat mengembalikan dan meningkatkan potensi pertanian yang ada pada desa tersebut. Kegiatan Fightmemiliki rangkaian sebagai berikut.
Nama Kegiatan
Deskripsi
Agriculture Information Socialization (AISoc)
AISoc dalam hal ini merupakan simulasi dari pelaksanaan penyuluhan, dilaksanakan oleh penyuluh kepada petani. Penyuluhan dilaksanakan berpedoman pada ilmu yang telah didapatkan dari kegiatan Share. Hal yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan ini berkaitan dengan better farming. Penyuluhan dilaksanakan dengan konsep santai tetapi serius, ditempatkan pada suasana yang tepat dan nyaman, sehingga menciptakan keharmonisan dan komunikasi yang baik antara penyuluh dan petani.
Better Farming (BF)
BF merupakan kegiatan turun ke lahan pertanian, sesuai dengan komoditi yang berpotensi di desa. Kegiatan turun ke lahan diikuti oleh penyuluh, petani, dan mahasiswa. Kegiatan pengelolaan lahan pertanian dilaksanakan sesuai yang disampaikan oleh para penyuluh, dengan teknologi yang tepat guna dan efektif. Dilaksanakannya BF bertujuan agar tercipta semangat bekerja bersama dengan menerapkan teknik yang tepat.

3.      FUN
              Fun yang merupakan wujud sebuah apresiasi mahasiswa untuk penyuluh dan petani. Fun menampilkan pentas karya seni mahasiswa pertanian, dikemas dalam aksi yang menarik, unik, dan menyenangkan. Kegiatan fun ini diberi nama Agrifestival Day (AD). AD dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yang menyenangkan, diantaranya yaitu penampilan kreasi seni dari mahasiswa juga penduduk desa, permainan dan makan besar bersama. Pemberitahuan pemenang dan pemberian hadiah YPC juga akan diumumkan saat kegiatan ini berlangsung. AD dilaksanakan sebagai kegiatan penutup dengan harapan dapat memberi kesan akhir yang baik.

Thursday, 1 August 2013

Budidaya Mentimun


Mentimun biasa dikenal dengan timun (Jawa), bonteng (Sunda), ataucucumber (Inggris), termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Kegunaan mentimun antara lain untuk mentimun segar dan untuk bahan dasar acar.
Tanaman mentimun bisa dibudidayakan pada ketinggian 200-800 m dpl, dengan ketinggian optimal 400 m dpl. Tekstur tanah yang cocok adalah yang berkadar liat rendah dengan pH 6-7. Budidaya mentimun dilakukan antara lain dengan perkecambahan benih, persemaian, pengolahan lahan, penanaman bibit, serta pemupukan.
Selain itu, pemeliharaan menjadi kunci penting dalam pembudidayaan salah satunya pemasangan mulsa yang sebaiknya dilakukan setelah bibit mentimun dipindahkan ke lapangan. Mulsa dapat berupa jerami padi atau mulsa plastik hitam perak.
Pengairan juga sangat diperlukan terutama bila tanaman mentimun ditanam saat musim kemarau. Penyiraman dilakukan secukupnya dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Penyiangan  gulma dilakukan karena gulma dapat menjadi inang pengganti OPT, selain itu akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan hara bagi tanaman mentimun. Sanitasi dilakukan dengan menghilangkan bagian tanaman atau tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber penularan penyakit.
Pengendalian Organisme Penggganggu Tumbuhan (OPT) tak kalah penting. Beberapa OPT penting pada  mentimun antara lain kumbang mentimun dan kumbang totol hitam. Pengendalian OPT yang dapat dilakukan seperti mengambil dan memusnahkan telur, larva, imago hama, juga bagian tanaman maupun tanaman sakit yang dapat menjadi sumber inokulum penyakit. Selain itu pengendalian kimiawi secara selektif menggunakan pestisida yang tepat, juga dengan penggunaan varietas tahan.
Mentimun mudah mengalami kehilangan kandungan air setelah panen sehingga buah menjadi keriput dan tidak tahan lama. Oleh karena itu sebaiknya setelah panen, mentimun disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari secara langsung. Apabila hendak dikemas sebaiknya kemasan diberi lubang agar sirkulasi udara lancar, dan ditempatkan di tempat sejuk.