Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan penyuluhan yaitu:
-
tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
- keadaan sosial budaya sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat dengan
tingkat pengalamannya. Memberikan penyuluhan kepada petani yang
berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim
pengalaman. Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih
bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani
lain.
Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan
di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing
beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah
mereka. Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan
pengalaman serta keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon
oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet. Dalam forum ini terlihat
penyuluh tidak secara langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan
urea tablet, tetapi biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak
merasa digurui oleh penyuluh.
Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari
tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran. Misalnya di daerah yang
nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak
menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu
masih dianggap tabu oleh masyarakat.
Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta
wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan
pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat. Penyuluh
dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan kurangnya pengalaman
dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan
pandangan kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi. Contohnya, pada
musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen
padi. Petani frustasi karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal,
padahal cara penanaman dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh. Penyuluh
membantu petani menelusuri sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru
yang belum pernah dikenali petani. Di sini, penyuluh tidak langsung
bertindak untuk mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi terlebih
dahulu menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama
tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.
Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk
mengubah perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan.
Misalnya, petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan
hanya mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari.
Alasannya adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran irigasi,
serta menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke sawahnya.
Penyuluh bisa memotivasi petani dengan mengemukakan bahwa dengan menggunakan air
irigasi maka sistem pengairan akan mudah diatur sehingga tanaman padi dapat
tercukupi kebutuhan airnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas padi yang ditanam. Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga
yang dibutuhkan untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal
tersebut dilakukan bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu
hamparan. Ada baiknya penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembuatan saluran air dari irigasi.
Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu
tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa
memperkenalkan inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga
harus memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat. Sebagai
contoh, di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai
pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut adalah
bahan pangan utama di daerah itu. Contoh lain misalnya di daerah Garut,
pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan materi unggulan
dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut hampir sebagian besar
penduduknya memelihara kambing.
Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa �sensitif� dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani. Penyuluh harus mampu
mengurangi kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan
bahasa yang baik. Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang
bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan
sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum
timbul kerusakan yang parah. Contoh lain misalnya petani harus tahu
mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan
tetapi supaya petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh
juga menyampaikan komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia.
Pada akhir tahun 1998 terjadi wabah belalang besar-besaran yang menyerang
tanaman padi di Provinsi Lampung, yang tentu saja sangat meresahkan petani di
daerah tetangganya. Penyuluh mengantisipasi dengan menyarankan pemakaian
pestisida ringan disamping menyampaikan upaya pemerintah menanggulangi hal
tersebut yaitu dengan menampung hasil penangkapan belalang dari masyarakat
untuk dijadikan pakan ternak, sehingga mengurangi kekhawatiran petani akan
penyebaran belalang ke wilayahnya.